Details
Baca Lebih Lajut
Dalam agama Hindu, alam itu suci dan semua makhluk hidup sederajat. Kunci prinsip agama Hindu adalah Ahimsa (tanpa kekerasan). Banyak umat Hindu menerapkan vegetarian sebagai sadhana sehari-hari atau latihan spiritual. Kitab Suci Hinduisme yang luas berisi ribuan bagian yang menganjurkan vegetarian berdasarkan hubungan yang erat antara ahimsa (tanpa kekerasan) dan spiritualitas. Kitab hukum Hindu mendasari banyak petunjuk pada prinsip kesucian dari seluruh kehidupan. Dalam Manusmriti, sebuah kitab hukum Hindu tradisional yang sangat terkenal dng tegas mengutuk penyembelihan hewan-hewan dan memakan daging. Dalam Bhagavad-gita, Krishna mengingatkan kita bahwa setiap makhluk hidup memiliki jiwa, dan ada “Tuhan” yang sama dalam setiap jiwa. Perasaan identitas ini di antara semua bentuk kehidupan dan pertalian keluarga antara manusia dan hewan meliputi pemikiran dan praktek religius India. Vegetarisme punya sebuah tradisi yang kuat dalam Yudaisme, sebagai disain asli bagi Taman Eden. Yudaisme memandang bhw kehidupan manusia adalah suci, dan kita harus rajin merawatnya demi kesehatan dan menerapkan pola makan nabati yang merupakan pendekatan benar karena ini adalah sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan. Dan Tuhan berkata: “Lihatlah, Aku telah memberikanmu segala tumbuhan2 berbiji yang tersebar di semua permukaan bumi, dan setiap pepohonan berbiji yang menghasilkan buah- untuk engkau jadikan makanan.” Kejadian “Untuk mengurangi rasa sakit atau bahaya pada seekor hewan adalah sebuah hukum kitab Injil. - Talmud, Sabbath, Jainisme juga menekankan penerapan ahimsa (tanpa kekerasan), dan mengajarkan kita untuk memperlakukan semua makhluk spt kita akan memperlakukan diri kita, dgn begitu melukai mereka berarti melukai diri sendiri: “Semua makhluk sangat mencintai diri mereka sendiri, mereka suka kesenangan, mereka tidak suka rasa sakit, mereka menghindari pengrusakan, mereka suka kehidupan dan ingin hidup lebih lama. Bagi semua, kehidupan adalah berharga; sebab itu kehidupan mrk harus dilindungi. Jika kamu membunuh seseorang, berarti kamu membunuh diri sendiri. Jika kamu kalahkan seseorang, berarti kamu kalahkan diri sendiri. Jika kamu menyiksa seseorang, berarti kamu menyiksa diri sendiri. Jika kamu merugikan seseorang, berarti kamu melukai diri sendiri.” -Tuhan Mahavira