Excerpt from “Thailand’s Most Sacred Monk — Exposed: 9 Bank Accounts, $15M Vanished” by Crime Confidential – May 21, 2025: Pada pagi hari tanggal 15 Mei 2025, orang-orang di seluruh Thailand akan menyaksikan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya: biksu yang paling dihormati di negara itu didakwa secara kriminal. Para penyelidik mulai memeriksa seluruh sistem perbankan Wat Rai Khing, kuil terkenal yang dikenal sering menerima sumbangan amal dalam jumlah besar dari seluruh Thailand. Lebih dari US$ 9 juta telah disedot dari dana kuil ke rekening pribadi kepala biara antara tahun 2021 dan 2025. Tapi itu tak berhenti sampai di sana. Divisi kejahatan siber menemukan bukti yang lebih memberatkan. Mereka melacak profil daring yang terhubung dengan kepala biara yang muncul di basis data berbagai situs web perjudian. Total volume transaksi yang terhubung dengan namanya, termasuk taruhan yang dipasang, kemenangan, dan kekalahan mencapai lebih dari US$ 15 juta. Phra Yaem dilaporkan mengalami kecanduan judi sejak tahun 2021, dan secara bertahap berkembang menjadi perilaku kompulsif. Awalnya, dia bertaruh puluhan ribu dolar, tetapi setelah mengalami kerugian besar, dia mulai menyedot sumbangan kuil dalam upaya putus asa untuk pulih. Semakin dia berjudi, semakin dia kalah, dan pada akhirnya, dia telah menggelapkan lebih dari US$ 9 juta. Tidak berhenti sampai di situ. Setelah dana kuil habis, kepala biara itu mulai meminjam uang dari para biksu senior di kuil-kuil tetangga, meminta uang dengan jumlah yang berkisar antara US$3.000 hingga US$30.100, dengan alasan untuk menutupi kekurangan keuangan sementara di Wat Rai Khing. Setidaknya beberapa biksu berpangkat tinggi, untuk menghormati reputasi Chao Khun Yaem, mentransfer uang dari dana kuil mereka sendiri untuk mendukungnya. Kenyataannya, uang tersebut disalurkan langsung ke dalam sesi perjudiannya yang tak ada habisnya.Excerpt from “Pattaya area monk defrocked after public disturbance, admitting to meth use, and relationship with a temple boy” by The Pattaya News Thailand – Sept. 20, 2024: Seorang biksu yang diduga transgender di Pattaya dicopot jubahnya dan ditangkap setelah mengaku memakai narkoba dan menyebabkan keributan di kuil setempat. Hal ini terjadi sekitar pukul 8 malam pada tanggal 18 September (2024), ketika polisi Pattaya menerima laporan tentang seorang biksu yang terlihat berhalusinasi dan berperilaku tidak menentu di Wat Boonkanjanaram di sub-distrik Nongprue. Pihak berwenang dan reporter kami segera pergi ke tempat kejadian dan menemukan biksu tersebut dalam keadaan berhalusinasi. Ketika polisi mencoba menanyainya dan menawarkan bantuan, biksu tersebut dilaporkan mengakui bahwa dia telah menggunakan sabu-sabu pada hari itu, yang dia katakan dia dapatkan dari seorang pemuda kuil tak dikenal yang juga dia akui bahwa dia terlibat hubungan asmara dengannya.Dll...
Jadi bagaimana mungkin manusia, dengan segala kesibukan, sibuk mencari penghasilan, dan mencoba bertahan hidup, bisa punya waktu untuk mempelajari begitu banyak sutra Buddha atau Alkitab Kristen atau Kitab Suci lainnya seperti Al-Quran atau ajaran-ajaran suci lainnya? Mereka tak punya waktu untuk belajar, jadi mereka berpikir biksu punya waktu untuk belajar lebih banyak dari mereka, dan para biksu tahu segalanya. Biksu dapat mengajari mereka, dan biksu itu suci, jadi biksu adalah orang suci, dan punya sedikit kekuatan berkah. Mereka percaya semua itu, jadi mereka mengikuti mereka, karena itu lebih mudah daripada mengikuti saya. Banyak orang juga menyebut mereka Buddha, dan mereka juga punya patung mereka sendiri yang dibuat sebesar Buddha, sehingga orang-orang bahkan harus membayar untuk itu atau bersujud kepadanya, seperti kepada Buddha, alih-alih memercayai Buddha itu sendiri. Begitu banyak hal seperti itu terjadi di mana-mana.Atau bahkan jika seorang biksu yang tidak tinggal di wihara, masih pergi dan menjual gambar Buddha dengan harga yang sangat mahal, beberapa orang mengeluh. Seolah-olah gambar Buddha adalah barang dagangan yang harus dijual agar dia bisa hidup dari situ. Dan dia bahkan menyebut dirinya “du tăng”. Itu berarti “du côn,” yang berarti “gangster.” Sebut saja “du thủ, du thực” dalam bahasa Âu Lạc (Vietnam), “du tăng.” Jadi “du tăng” adalah satu kata yang berbeda dengan “du côn.” Karena ketika mereka berbicara, orang itu, biksu itu berbicara di televisi ketika saya melihatnya, dia berbicara seperti orang luar, “du côn,” sungguh. Suara dan cara bicaranya palsu.Melafalkan banyak nama Buddha, seolah-olah dia mengetahui banyak Nama-Nama Buddha. Apa gunanya semua itu? Cara Anda menyebut susu tidak sama dengan cara Anda meminum susu, artinya jika Anda melafalkan Nama-Nama Buddha dengan segenap ketulusan dan rasa hormat, serta kebijaksanaan yang tercerahkan, itulah pelafalan yang sejati, bukan untuk menghafal begitu banyak nama kemudian memamerkannya di depan khalayak seperti itu. Beberapa orang yang disebut biksu seperti dia, membuat kebisingan, dan/atau bahkan membuat masalah ke mana pun mereka pergi – di negara mereka sendiri atau di negera lain – membuat polisi bekerja ekstra keras!!!Dan bahkan memakai banyak jubah berwarna-warni seolah-olah agama Buddha adalah semacam lelucon – ini adalah mode, semacam gaya yang modis atau semacamnya. Ya Tuhan, dan semua “Buddha” seperti itu menjamur di mana-mana. Dan Anda mengikuti mereka, Anda tidak perlu menjadi vegetarian atau vegan atau apa pun, cukup membeli “gambar Buddha” atau/dan menyumbangkan uang untuk mobil dan makanannya! Anda tidak harus berpegang pada Lima Sila, tidak perlu. Jadi lebih mudah hanya dengan memberi mereka beberapa dolar dan Anda punya “guru”, atau dia tidak memberi Anda apa-apa. Dia hanya menyalahgunakan Anda, mengambil keuntungan dari iman Anda yang lugu kepada para Buddha atau Yesus Kristus atau Tuhan. Jadi mereka ada di sana hanya untuk ketenaran dan uang. Tak ada yang bisa mereka lakukan untuk Anda. Mereka bahkan tak bisa mencerahkan diri mereka sendiri. Mereka bahkan tak bisa membebaskan diri mereka sendiri. Bagaimana mereka bisa membebaskan Anda? Mereka tak punya kekuatan apa pun. Kekuatan itu, mereka harus memilikinya dari dalam.Penampilan Sang Buddha terlihat seperti semua biksu-Nya, tetapi kekuatan-Nya berbeda dengan kekuatan Ananda, dengan kekuatan Sariputra atau para biksu lainnya. Sang Buddha adalah seperti pohon beringin yang besar, dan para biksu hanyalah anakan pohon yang tumbuh semakin besar, tapi tak akan pernah bisa sekuno, sekuat, semegah Sang Buddha, dibandingkan Sang Buddha yang seperti pohon kuno yang besar. Dan mereka yang disebut biksu yang berkeliaran dan menyebut diri mereka sebagai Buddha atau mengisyaratkan atau membiarkan orang-orang memanggil mereka Buddha, mereka tidak memiliki apa-apa. Mereka mungkin hanya tunas kecil, jika ada, dan berbicara begitu besar dan “Mari menjadi terkenal” dan “Buddha ini, Buddha itu” – memuakkan.Maafkan kejujuran saya, karena jika saya berbohong kepada Anda, Buddha akan menghukum saya di neraka. Tuhan akan mengasingkan saya ke dunia yang hampa, atau menghukum saya di neraka abadi jika saya berbohong kepada Anda. Tapi di luar sana, banyak Buddha palsu di luar sana, mereka mengatakan apa saja. Mereka tidak segan-segan berbohong, menipu Anda, agar mereka bisa lebih terkenal, lebih kaya, mengisi perut mereka dan mengenakan pakaian baru atau pakaian apa pun yang ingin mereka kenakan. Saya mengenakan semua pakaian itu karena saya mendesainnya agar orang-orang dapat melihatnya lalu mereka bisa membelinya, jika mereka mau, atau tidak membeli. Kami tak pernah memaksa siapa pun atau mengisyaratkan atau memaksa siapa pun untuk membeli produk saya. Mereka hanya menyukainya.Awalnya, saya tidak berpikir untuk membuatnya, tetapi saya membuat beberapa untuk diri saya dalam beberapa kesempatan untuk bertemu dengan pemerintah dan sebagainya. Saya tidak memiliki pakaian, jadi saya mendesain beberapa. Kemudian orang-orang melihatnya, mereka menyukainya, jadi mereka menginginkannya. Jadi saya harus mendesain lebih banyak lagi untuk mereka dan ini menjadi seperti sebuah bisnis. Awalnya tak dimaksudkan seperti itu. Tapi saya juga butuh uang. Siapa yang akan membayar jutaan dolar untuk biaya Supreme Master Television?Tak banyak yang gratis di dunia ini, tak banyak. Jadi kita harus berupaya. Jika tidak, mengapa? Apakah saya harus memaksa para murid untuk menyumbang ke saya? Untuk pakaian saya, untuk makanan saya, bahkan untuk wigwam saya? Jika saya tak punya uang, bagaimana saya bisa membeli semua itu? Lalu menyumbang ke orang-orang miskin, membantu para insan-hewan yang malang, dan membuat Supreme Master Television, itulah poin utamanya, untuk menyebarkan Kebenaran, untuk menyebarkan Berkah dari Tuhan. Jika saya tidak memanfaatkan bakat dari badan jasmani ini, maka saya hanya... Saya tidak bisa melakukan apa-apa. Saya hanya tidak berguna, lebih tidak berguna, meskipun saya pikir saya masih sangat tak berguna sekarang, karena saya banyak bicara dan tak banyak orang yang menjadi vegan. Tidak semua orang di dunia menjadi vegan agar kita bisa memenuhi kuota 96%.Dan sisanya, mereka adalah iblis, jadi Anda bahkan tak bisa memedulikan mereka, mengandalkan mereka untuk menjadi vegan atau apa pun. Mereka hanya makan mayat. Atau jika saya bisa menangkap mereka, mereka akan dikirim ke neraka. Saya bertekad untuk itu. Banyak yang telah pergi ke berbagai dunia yang berbeda, seperti para iblis bengis, Raja Hantu Bengis beserta para pengikut-Nya. Mereka semua telah pergi ke berbagai Surga berbeda yang telah saya ciptakan untuk mereka dengan Rahmat Tuhan. Dan sisanya adalah manusia dan manusia campuran atau non-manusia. Kita akan punya lebih banyak pengaruh iblis jika para mantan makhluk negatif ini tidak pergi ke Surga yang telah saya ciptakan untuk mereka. Dan sudah banyak yang tertangkap dan dimasukkan ke neraka. Jika tidak, Anda akan memiliki lebih banyak iblis negatif atau hantu, atau goblin, atau apa pun, yang jahat, berkeliaran, membuat masalah bagi orang-orang.Karena orang-orang saat ini tidak memiliki standar moral yang cukup, tidak memiliki kekuatan moral yang cukup, tidak memiliki berkah yang cukup. Itu semua adalah kekuatan mereka jika mereka ingin memakainya. Tapi tidak, mereka semakin terpuruk, mendengarkan semua omongan buruk dan negatif dari maya, dari para hantu dan setan yang tersisa. Tapi saya menangkap mereka setiap kali saya bisa. Mereka hanya melarikan diri, bersembunyi dan sebagainya. Dan banyak yang bersembunyi di dalam tubuh manusia – kita menyebutnya kerasukan. Mereka orang-orang kerasukan. Anda juga tidak bisa menyalahkan semua hantu dan setan. Mereka adalah manusia yang disebut kerasukan, karena mereka mengundang mereka dengan energi mereka yang rendah dan keinginan serakah mereka sendiri atau gaya hidup atau pemikiran atau kecenderungan yang tidak suci, sehingga para setan itu bisa mendekati mereka dan mengambil tubuh mereka untuk kepentingan mereka. Terkadang mereka masuk ke dalam tubuh orang itu untuk mendapatkan sesuatu atau membunuh seseorang agar mereka bisa memakan mayatnya.Kadang-kadang mereka keluar, mereka tidak selalu tinggal di dalam tubuh manusia. Ada yang iya, tapi ada yang tidak. Mereka hanya memakainya seperti kamar hotel dan melakukan apa saja yang mereka bisa. Dan orang yang dirasuki tidak berdaya, tidak bisa melakukan apa pun untuk membebaskan dirinya dari roh jahat tersebut dan melakukan apa saja yang mereka inginkan. Dan itu akan sama dengan manusia lainnya jika mereka tidak kembali ke kehidupan yang berbudi luhur, jika mereka tidak memilih gaya hidup yang penuh kebajikan seperti menjadi vegan dan bertobat. Hanya itu yang harus mereka lakukan, benar-benar bertobat, meminta maaf dengan tulus, dengan rendah hati meminta pengampunan. Jika mereka tidak melakukan itu, maka mereka akan sama saja dengan mereka yang merasuki tubuh manusia lainnya. Lalu segera setelah penyaringan selesai, jika mereka masih tidak mengikuti Jalan Tuhan, maka mereka juga akan diperbudak oleh para iblis seperti yang telah terjadi pada sebagian dari mereka saat ini. Banyak di antara mereka yang sudah seperti itu sekarang.Atau juga mengikuti para biksu palsu, guru palsu dan mengagungkan mereka sebagai “Buddha” dan sebagainya. Dengan melakukan itu, Anda juga akan mendapatkan karma neraka abadi, karena Anda menghina Buddha yang sejati. Mereka hanya manusia biasa, sederhana dan buruk, penuh dosa, dan levelnya sangat rendah, dan Anda membandingkannya dengan para Buddha, maka Anda melakukan perbuatan dosa yang sangat besar ke diri Anda sendiri, dan mencelakakan diri Anda sendiri. Saya mengatakan yang sebenarnya. Saya tidak takut menyinggung perasaan siapa pun, karena jika saya menyinggung perasaan mereka, mereka juga pantas mendapatkan itu. Karena mereka tidak layak disebut sebagai Buddha. Sama sekali tidak! Bahkan tidak layak untuk mencuci kuku Buddha. Dan mereka berani, mereka berani tampil di depan umum secara terbuka dan bilang bahwa mereka Buddha, atau mengisyaratkan agar muridnya memanggil mereka Buddha. Hanya mengajarkan beberapa kata sederhana. Siapa pun bisa mengajar seperti itu, karena ada buku-buku kebijaksanaan kuno. Atau Anda dapat meniru Guru lain, seperti Trần Tâm meniru saya, atau mengajari mereka beberapa gerakan. Ini seperti guru tari, ajarkan mereka sebuah tarian, itu saja. Tidak ada kekuatan atau apa pun. Apa pun yang mereka bayangkan, atau melihat suatu cahaya astral, cahaya hijau, kemudian berpikir bahwa itu adalah Cahaya Buddha. Tidak, tidak, tidak, tak semudah itu.Photo Caption: Berkembang di Alam Bebas Terima kasih Tuhan untuk yang Terbaik!Betapa Mudahnya Menyelamatkan Diri Sendiri!! Bagian 11 dari 15
2025-06-29
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Gereja bukanlah gereja, melainkan rumah jagal. Semua umat diajar untuk mengubah gereja menjadi rumah jagal dan bahkan mendorong orang-orang melakukan aborsi, bahkan mengambil uang pajak untuk membayar aborsi di luar negeri. Tak ada yang membayangkan jika Anda adalah bayi itu. Tak ada yang membayangkan jika Anda adalah si insan-sapi dan bayi sapi itu. Saya tak terlalu menyalahkan Anda. Saya hanya perlu mengatakan yang sebenarnya, dengan harapan Anda punya telinga untuk mendengar dan hati untuk memahami.Karena ada terlalu banyak guru-guru palsu. Mereka punya gereja yang besar, kuil yang besar, tetapi mereka tidak mengajarkan hal yang benar. Bahkan beberapa biksu masih membunuh insan-anjing dan memakannya dan membuat tujuh hidangan spesial dari insan-anjing dan memakannya. Para biksu, bahkan mengenakan jubah biksu. Bayangkan itu? Kemudian minum arak atau apa pun, dan berjudi, dan mendapatkan gadis-gadis dan wanita, melakukan berbagai hal, bahkan ke anak-anak dan sebagainya, dan menipu orang untuk mengambil harta benda, perhiasan dan uang mereka. Begitu banyak dari mereka yang disebut biksu yang melakukan itu.